Jakarta –
Empat tahun pasca Penyebara Nmassal COVID-19 terjadi, para ilmuwan dan peneliti masih terus Berusaha menemukan bukti konklusif soal asal muasal COVID-19 pertama kali menginfeksi manusia. Sekarang ketika kehidupan sudah mulai normal, hal tersebut masih menjadi misteri.
Terdapat beberapa teori yang muncul Ke permukaan Yang Berhubungan Bersama asal usul COVID-19. Mulai Bersama dugaan Mikroba tersebut bocor Bersama sebuah lab Ke Wuhan, menyebar Bersama hewan liar yang dijual Ke pasar, hingga teori yang paling liar Mikroba dijadikan senjata biologis.
1. Teori Kebocoran Lab Wuhan
Salah satu teori yang sempat muncul adalah teori kebocoran lab Ke Institut Virologi Wuhan. Institut tersebut menjadi lembaga tempat para ilmuwan meneliti Mikroba Corona ketika wabah mulai terjadi Ke China.
“Bukti terkuat datang Bersama kronologi Eksperimen Ke 2012. Makalah yang diterbitkan Bersama lembaga tersebut Menunjukkan para ilmuwan dapat membuat Mikroba Corona yang dimodifikasi,” ujar profesor biologi kimia Universitas Rutgers, Richard H Ebright dikutip Bersama DW, Selasa (24/9/2024).
Eksperimen tersebut mencakup mengubah Mikroba Corona secara genetik lebih kuat, seperti menambahkan protein spike (protein Ke permukaan Mikroba) dan menguji kemampuan Mikroba Untuk menyebar.
Eksperimen tersebut diklaim dilakukan Bersama tujuan Untuk mencegah wabah Mikroba Corona.
“Akan Tetapi, kita tidak tahu berapa banyak Mikroba Corona yang diteliti Bersama lembaga tersebut. Mereka menolak Untuk bekerja sama Sebelum awal,” tambah Richard.
2. Teori Senjata Biologis
Masih menyinggung kebocoran lab Ke Wuhan, beberapa ahli mengatakan ada kemungkinan lembaga tersebut Memperoleh galur progenitor atau nenek moyang Bersama SARS-CoV-2. Akan Tetapi, Lantaran keterbatasan informasi yang diberikan, hal ini menjadi sulit Untuk dibuktikan.
Ada beberapa pihak yang mengatakan bahwa Mikroba tersebut bocor secara tidak sengaja Lantaran sistem Keselamatan yang kurang baik. Akan Tetapi, ada juga anggapan bahwa Mikroba tersebut sengaja dibocorkan sebagai senjata biologis.
Akan Tetapi, hingga Di ini belum ada bukti kuat yang membuktikan dua teori tersebut.
“Setiap bentuk teori kebocoran laboratorium melibatkan semacam upaya menutup-nutupi, yang Untuk saya berarti itu adalah teori konspirasi,” kata profesor virologi Universitas Sydney Edward Holmes.
NEXT: Temuan Terbaru Peneliti
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia: Sederet Teori Asal Usul COVID-19, Sempat Disebut Bersama ‘Kebocoran’ Lab Wuhan