Jalur Puncak, Bogor kini dipenuhi Di pedagang kaki lima (PKL) dadakan Setelahnya sempat bersih Di bangunan liar. Pedagang berjualan menggunakan kendaraan. Foto/dok Kemenparekraf
Kebugaran ini mengundang perhatian dan kekhawatiran banyak pihak. Melihat ramainya PKL Di Puncak, Kementerian Wisata Internasional dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendesak pemerintah Lokasi (Pemda) Sebagai segera Membahas tindakan tegas guna mengatasi Trend Populer tersebut.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya menyayangkan hal ini. Ia memastikan, pihaknya kini telah berkoordinasi Di pemerintah Lokasi setempat Sebagai Meningkatkan pengawasan Di lapangan.
“Kami Di Kemenparekraf menyesalkan ini ya. Kami komunikasikan Di Pemda agar tolong ada pengawasan Di lapangan,” kata Nia Di The Weekly Brief With Sandiaga Uno secara online, Senin (23/9/2024).
Nia menyebut, dibutuhkan monitoring berkala Sebagai mengatasi masalah ini. Pasalnya, para PKL dadakan ini butuh relokasi agar mereka tidak kembali berjualan Di sepanjang jalur Puncak tersebut.
Hal ini mengingat kehadiran mereka bisa merusak citra keindahan dan kenyamanan yang ditawarkan ketika wisatawan berkunjung Ke kawasan Puncak.
“Dan ini memang sesuatu yang nggak bisa satu kali Karena Itu. Karena Itu memang harus ada monitoring dan juga penggantian tempat yang Bisa Jadi ada Di sana. Saya kira Sebab itu juga bisa merusak citra,” jelasnya.
Seperti diberitakan Sebelumnya Itu, video penampakan para PKL yang berdagang Di kendaraan roda dua dan empat itu pertama kali dibagikan Dari akun TikTok @temacianjur.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia: Jalur Puncak Bogor Dipenuhi PKL Dadakan, Kemenparekraf Desak Pemda Bertindak